Bantuan Telat Datang: 122 Ribu KK Terendam Banjir di Langkat, 11 Orang Meninggal

Headline58 Dilihat

Langkat – Pemkab Langkat Provinsi Sumatera Utara menyampaikan data sementara korban banjir. Tercatat, ada 122.527 kepala keluarga (KK) yang terdampak di 16 kecamatan yang terendam. Serta sedikitnya, ada 11 warga yang meniggal dunia dalam bencana di akhir tahun 2025 ini.

Hal ini seperti data yang dirilir Diskominfo Langkat per tanggal 30 November 2025. Dimana, 5 warga Kecamatan Babalan dinyatakan meninggal. Sedangkan 6 orang lainnya warga Kecamatan Besitang.

Kawasan pemukiman yang terendam di Kecamatan Tanjung Pura.

 

Sementara, Kecamatan Tanjung Pura merupakan daerah yang paling parah terdampak. Sebanyak 18.629 KK menjadi korban dalam musibah di Negeri Bertuah ini. Kemudian di Kecamatan Stabat terdapat17.270 KK yang terdampak.

“Unut Kecamatan Secanggang 13.619 KK dan terakhir Kecamatan Babalan 13.523 KK. Ini data dari posko terpadu,” beber Kepala Dinas Kominfo Langkat Wahyudiharto, Senin (1/12/2025) siang.

Mulai Surut

Amatan awak media, beberapa lokasi yang sebelumnya terendam, kini sudah megalami penurunan debit air. Seperti beberapa titik di Kecamatan Hinai, Kecamatan Tanjung pura di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Desa Paya Perupuk, dan Desa Pematang Tengah.

Warga Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepang yang mengungsi di Masjid At Taqwa.

Selain itu, di Kemudian Kecamatan Gebang, Desa Air Hitam, Kecamatan Babalan, Desa Securai, Kecamatan Sei Lepan, Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Brandan Barat, Pangkalan Susu, dan terakhir Kecamatan Besitang, air juga sudah mulai surut.

Warga Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepang mengalami krisis air bersih beberapa hari. Bahan pangan pun diperoleh dari swadaya masyarakat yang terdampak. Mereka saling berbagi untuk memenuhi kebutuhan pangan.

“Sudah 6 hari (banjir), mulai dari hari Rabu kemarin. Semalam ada bantuan pangan masuk, dari relawan-relawan gitu. Kalau bantuan dari pemerintah, baru hari ini lah masuk. Karena memang di sekitar sini semua terkepung air,” kata salah seorang warga yang mengungsi di Masjid At Taqwa.

Uang Negara

Kondisi air saat pertama kali banjir kemarin, tambah warga, mencapai leher orang dewasa. Di hari keduanya, tinggi air nyaris menyentuh bubungan rumah.

Lansia warga Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan yang mengungsi di Masjid At Taqwa.

Warga berharap, agar sistem drainase jauh lebih baik lagi kedepannya. “Sedih kita liat anak-anak dan lansia mengungsi seperti ini. Alhamdulillah yang sakit sudah dibawak ke rumah sakit tadi malam,” ketus warga di sana.

Dari kondisi ini, Pemkab Langkat sudah menerbitkan Surat Keputusan Buapti Langkat terkait Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir. Namun sayang, keputusan ini hanya berlaku selama 7 hari.

Mengingat dampak yang dirasakan masyarakat begitu besar, semestinya Bupati Langkat H Syah Afandin memperpanjang periode surat ini. Sehingga, ‘Uang Negara’ bisa lebih maksimal digelontorkan untuk pemulihan pasca bencana terhadap masyarakat di Negeri Bertuah. (Ahmad)

Facebook Comments Box