Oknum Aparat Bermasker yang Terlibat Ricuh di UKPBJ Langkat, Lanjut Intimidasi Warga

Stabat – Pembuktian (Klarifikasi) berkas lelang proyek di Unit Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Langkat, Jum’at (17/11/2023) siang, diwarnai kericuhan. Sekelompok aparat perpakaian preman pun terlibat bentrok. Di sana, mereka berperan untuk mengawal rekanan yang mengikuti lelang.

Meskipun tak sempat terjadi adu jotos, namun sekelompok pria berambut cepak yang disebut – sebut bertugas di Belawan itu sempat adu mulut. Saling dorong dengan rekanan dan pemuda setempat pun tak terelakkan. Hal itu terjadi saat para rekanan hendak masuk ke raung UKPBJ di sebelah Kantor Bupati Langkat.

Pantauan di lapangan, saat aksi dorong tersebut, oknum aparat beramput cepak yang membackup rekanana tersebut mengenakan topi dan memakai masker hitam. Namun, aksi itu tak berbuntut panjang, karena berhasil dilerai aparat kepolisian dari Polres Langkat.

Namun yang disayangkan, oknum aparat yang diketehui berisial Wa menunjukkan sikap yang tak baik. Ia merasa tak senang. Sejak Jum’at (17/11/2023) malam hingga Sabtu (18/11/2023), iya dan rekannya melakukan sweeping di seputaran Desa Pantai Gemi, Stabat, Langkat.

“Sejak tadi malam mereka (Wa dan rekannya) mendatangi beberapa warga dan mencoba melakukan teror,” sebut salah seorang warga, sembari meminta namanya tidak dipublikasikan, Minggu (19/11/2023) siang.

Aksi yang dilakukan oknum aparat itu pun mulai memancing keresahan masyarakat di Ibu Kota Kabupatan Lankat itu. “Ngapain pula mereka ngawal pemborong. Tugasnya kan di Belawan dan bukan aparat yang bertugas di sini,” sebut narasumbera.

Warga setempat menegaskan, sejak malam itu mereka sudah siaga satu. Apabila oknum aparat dan rekannya tersebut mencoba melakukan intimidasi, warga di sana sudah siap berjibaku. Apa bila dalam sepekan ini aksi tersebut terus dilakukan, warga pun akan melaporkannya ke Panglima TNI, KASAL dan Danlantamal Belawan.

“Pak Danlantamal harus tau, ada oknum anggotanya yang menjadi pengawal pemborong. Ini jelas bukan tupoksinya. Inisial oknumnya kami sudah tau. Ini adalah bentuk teror dan bisa merusak citra TNI sebagai pelindung masyarakat,” kesal warga sembari mengakhiri pembicaraan. (Ah/YG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Kontent Dilindungi