Tanjung Pura – Lima imigran gelap Rohingya, dikabarkan melarikan diri dari Gedung Nasional Tanjung Pura, Sabtu (1/6/2024) pagi. Namun, dua dari lima imigran yang melarikan diri itu, berhasil ditemukan warga sekitar. Tiga lainnya masih dalam pencarian.
Hal ini seperti postingan akun Facebook @Syaviera Harahap Mhendihennaart pada Sabtu itu. Pemilik akun menerangkan, ada orang kesehatan yang memberi informasi terkait hal tersebut.

“Assalamualaikum sekedar informasi…td ad org kesehatan dr tnjung pura memberi tahu…ad orang rohinya lari dr posko gedung nasional td 5 orang td subuh..2 sudah dpt…3 msh blm dpt…jd diharapkan kpda masyarakat harus waspada…Krn takut tejadi tindakan kriminal…tlg informasi kpda yg lain,” demikian narasi pada postingan akun Facebook tersebut.
Informasi yang diterima dari warga sekitar, diantara imigran gelap Rohingya itu ada yang menguasai bahasa Malaysia. “Dari yang belum ditemukan itu, ada yang bisa bahasa Malaysia. Jadi ngerti bahasa Indonesia. Bisa aja modus jadi orang gila,” ketus warga yang meminta identitasnya tidak dipublikasi.
Camat Tanjung Pura Muhammad Nawawi membenarkan hal tersebut. Ia enggan berkomentar lebih jauh terkait hal itu. “Udah balik, tinggal 1 lagi,” kata Nawawi singkat via pesan WhatsApp-nya.
Diinformasikan, pada Rabu (22/5/2024) lalu, 51 imigran Rohingya masuk ke Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat via jalur laut. Disusul dengan kehadiran belasan orang lainnya yang masuk melalui jalur Sungai Sei Batang Serangan, di Dusun Dahlia, Desa Teluk Bakung, Tanjung Pura, Langkat.
Warga yang mengetahui hal itu, menolak kehadiran imigran gelap asal Myanmar tersebut. masyarakat sekitar kemudian menghubungi pemerintahan desa setempat, untuk segera menaggulanginya.
Awalnya, pemerintah Kecamatan Tanjung Pura mendirikan tenda darurat sementara untuk para imigran. Berselang beberapa hari, Etnis Rohingya itu pun dipindahkan ke Gedung Nasional Tanjung Pura di Jalan Merdeka, Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat.
Etnis Rohingya sendiri, merupakan masyarakat yang tinggal di Arakan, negara bagian Rakhine, Myanmar. Mereka etnis tanpa kewarganegaraan yang cenderung dianiaya di sana sebagai ‘pembersihan etnis’.
Akibatnya, ratusan ribu warga pun Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak 2017 lalu. Kini, nyaris 1 juta pengungsi Rohingya tinggal di kamp-kamp di Tenggara Bagladesh. Banyak dari mereka meninggalkan kamp-kamp untuk kehidupan yang lebih baik di negara lain, seperti Malaysia dan Indonesia. (Ahmad)









Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you. https://www.binance.com/pt-PT/join?ref=IJFGOAID
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?