MEDAN — Dafa Abiyyu, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), menunjukkan komitmen nyata mendukung ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai lahan produktif.
Di tengah keterbatasan lahan di lingkungan perkotaan, Dafa berhasil menyulap pekarangan rumahnya menjadi kebun mini yang subur, berisi aneka tanaman pangan yang dikelolanya secara mandiri.
Berbagai jenis tanaman ia budidayakan, mulai dari beragam sayuran hijau dengan sistem hidroponik yang memanfaatkan media air untuk menanam sawi, selada, bayam dan kangkung
Dengan pendekatan pertanian modern yang ramah lingkungan, Dafa memadukan teknik budidaya konvensional dengan inovasi hidroponik, yang terbukti efisien dan cocok diaplikasikan di lahan sempit.
“Awalnya saya coba-coba menanam jagung di lahan terbuka, kemudian saya kembangkan dengan hidroponik untuk tanaman sayur. Alhamdulillah hasilnya bisa mencukupi kebutuhan dapur keluarga, bahkan sebagian bisa saya bagikan ke saudara,” ujar Dafa.
Selain sebagai bentuk pengamalan ilmu dari perkuliahan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya Dafa mengedukasi saudara saudara dan tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah.
Menurutnya, ketahanan pangan tidak harus selalu dimulai dari lahan luas, tetapi bisa dari langkah kecil di lingkungan sendiri.
Kegiatan bercocok tanam ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berdampak pada kesehatan keluarga.
Dengan mengonsumsi hasil panen sendiri, kualitas pangan lebih terjamin, segar, dan bebas dari bahan kimia berlebihan.
Melalui gerakan sederhana ini, Dafa berharap semakin banyak generasi muda, khususnya mahasiswa, tergerak untuk berkontribusi secara langsung dalam mendukung ketahanan pangan.
“Kalau semua rumah tangga memulai dari pekarangan sendiri, secara tidak langsung kita sudah ikut memperkuat pondasi ketahanan pangan negeri ini,” tegasnya.(red)