MEDAN
Semangat baru tengah menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gladakan Nusakambangan seiring dengan hadirnya Robinson Peranginangin sebagai Kepala Lapas yang baru.
Sebelumnya, Robinson telah menjalankan tugas sebagai Kalapas Narkotika Kelas IIA Pematang Siantar Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara selama dua tahun enam bulan.
Kini, ia mengemban amanah baru di Lapas Gladakan yang berada di bawah naungan Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Tengah.
Kedatangannya disambut hangat oleh jajaran petugas pemasyarakatan dan warga binaan.
Dengan membawa semangat “Tumbuh Bersama dengan Gilang Gemilang,” Robinson diharapkan mampu membawa energi baru yang mendorong terciptanya lapas yang aman, produktif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Para pejabat struktural menyampaikan optimisme mereka terhadap kepemimpinan Robinson serta berharap seluruh elemen di Lapas Gladakan dapat berkolaborasi untuk menghadirkan perubahan yang progresif dan berdampak nyata.
Di tengah euforia menyambut pemimpin baru, penghargaan dan ucapan terima kasih turut disampaikan kepada Marten, pejabat sebelumnya, atas dedikasi, kerja keras, dan kontribusi nyata selama masa jabatannya.
Doa dan harapan terbaik pun mengiringi langkah Marten dalam pengabdian selanjutnya.
Pergantian pucuk pimpinan ini menjadi babak penting dalam memperkuat integritas, meningkatkan profesionalisme, dan menghadirkan inovasi dalam pengelolaan lembaga pemasyarakatan.
Lapas Kelas IIA Gladakan dikenal sebagai salah satu dari tiga lapas baru di Pulau Nusakambangan yang mengusung konsep smart prison, bersama Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar dan Lapas Minimum Security Nirbaya.
Konsep modern ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan transparansi melalui pemanfaatan teknologi digital.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pemasyarakatan yang berdaya guna, Lapas Gladakan aktif menggelar berbagai program pembinaan yang melibatkan warga binaan serta menekankan pengembangan fisik, mental, dan disiplin bagi para pegawai.
Seluruh upaya ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi dan transformasi digital yang digaungkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dalam rangka menciptakan sistem pemasyarakatan yang adaptif, humanis, dan berkualitas di masa kini dan masa depan.(AVID)