Menu

Mode Gelap
Pimpinan DPRD Sumut Ricky Anthony Bantu Korban Kebakaran di Bahorok Pedagang Dominasi Stand Pembangunan Pemkab Langkat, Satpol PP Tutup Mata Pedagang Mengeluh, Biaya Sewa Stand di HUT ke-275 Langkat Tak Masuk Akal Ratusan Warga dari Tiga Desa di Langkat Tuntut Perbaikan Jalan Dugaan Kerugian Negara Capai Rp600 juta, Jaksa Tahan Tersangka Tipikor KONI Langkat HUT Langkat ke-275, Pedangang Lokal Diusir dari Alun-alun T Amir Hamzah

Berita

Oknum Preman Bangun Titi Alternatif di Jembatan Air Tenang, Petugas Dishub Diusir

badge-check


 Jembatan Sei Air Tenang yang ambruk beberapa waktu lalu, kini dibangun titi alternatif oleh oknum preman. Perbesar

Jembatan Sei Air Tenang yang ambruk beberapa waktu lalu, kini dibangun titi alternatif oleh oknum preman.

Padang Tualang – Warga di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat resah. Sejumlah oknum preman membangun titi alternatif dengan batang pohon kelapa, Selasa (9/7/2024) sore, di Jembatan Sei Air Tenang yang ambruk beberapa waktu lalu. Pengendara yang melewatinya pun dipungut biaya Rp2000 – Rp4000 untuk sekali melintas.

Meski sudah dilarang Forkopimcam Padang Tualang, namun sekelompok oknum di sana bersikeras membuka akses titi alternatif. Dengan dalih demi kepentingan warga, oknum tak berkepentingan tersebut sempat berdebart dengan aparat kepolisian. Mereka tetap memaksakan diri mengelola titi alternatif di jembatan itu.

Warga yang resah, meminta agar akses titi alternatif tersebut segera ditutup. Alasannya, Jembatan Sei Air Tenang sudah diagendakan dibangun pada akhir Juni mendatang. Mereka khawatir, progres pembangunan jembatan terganggu karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Setelah jembatan ambruk, ada dipasang garis polisi warna kuning. Di situ tertulis tidak boleh ada kegiatan apa pun. Tapi kenapa saat ini ada titi alternatif di situ, tapi bukan dari pemerintah,” kata Marlina, bersama warga sekitar, Rabu (10/7/2024) sore.

Titi alternatif yang dibangun oknum preman di Jembatan Air Tenang menggunakan batang pohon kelapa.

Warga di sana keberatan, karena yang membuat titi alternatif tersebut bukanlah penduduk sekitar. Mereka mengiginkan, agar jembatan tersebut segera dibangun kembali. Karena, fondasi jembatan dinilai sudah tidak aman untuk dilintasi.

“Kalau terjadi apa-apa gimanan, siapa yang mau tanggung jawab. Sementara ini kan daerah kami. Kami minta supaya jembatan itu cepat dibangun. Kalau boleh dibuat titi alternatif, kami ingin warga di sini yang mebangunnya, bukan orang dari luar,” ketusnya.

Petugas Dishub Langkat Diusir

Parahnya, petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Langkat sempat diusir oleh oknum pengelola titi alternatif tersebut. Mereka menyebutkan, agar petugas Dishub tidak mengatur lalu lintas ke arah jalan alternatif desa.

“Pak tangan bapak jangan gini-gini, nanti patah tangan bapak. Ngerti kan!! Nanti tangan bapak putus, soalnya parang kita tajam-tajam. Jangan di sini, sana bapak. Jangan ngarah-ngarahkan gitu. Dah ku bilang, aku jangan pancing emosiku,” kata oknum preman berambut panjang dalam, sebuah video yang beredar di medsos.

Tak hanya itu, setiap pengendara sepeda motor yang melintas di titi alternatif tersebut, dipungut Rp2000. Untuk mobil yang melewatinya, dipungut Rp4000 sekali melintas.

Anggaran Rp20 Miliar

Diinformasikan, Jembatan Sei Air Tenang, Kecamatan Batang Serangan, Langkat ambruk, Selasa (11/6/2024) sore. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara, menganggarkan Rp20 Miliar untuk membangun kembali ‘urat nadi’ bagi warga di sana.

“Kita akan lakukan upaya-upaya tindak lanjut. Ini masih kita diskusikan. Ada jalur alternatif dan ada jembatan nanti kita buat jembatan darurat. Nanti jembatan ini akan langsung kita bongkar,” kata Kadis PUPR Provinsi Sumatera Utara Mulyono, Rabu (12/6/2024) siang.

Lebih jauh Mulyono menerangkan, pembangunan jembatan tersebut akan dimulai akhir Juni mendatang. Namun, pihak PUPR Provinsi Sumatera Utara akan memastikan dahulu kesiapan jalur alternatif untuk dilintasi masyarakat.

“Anggarannya ada Rp20 Miliar dengan target rampung 5 sampai 6 bulan,” tutur Mulyono didampingi Muspida Kabupaten Langkat dan Camat Batang Serangan Dr Robbi Rezeki SPd MPd, Kasat Lantas Polres Langkat AKP Maruli Tua Simanjorang, beserta beberapa kadus. (Ahmad)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Pimpinan DPRD Sumut Ricky Anthony Bantu Korban Kebakaran di Bahorok

16 Januari 2025 - 16:34 WIB

Ratusan Warga dari Tiga Desa di Langkat Tuntut Perbaikan Jalan

15 Januari 2025 - 19:51 WIB

HUT GPA ke-84, Kapolri Ajak Seluruh Kader GPA Ikut Sukseskan Program Asta Cita Pemerintah

11 Januari 2025 - 22:57 WIB

Inspektorat Langkat Audit Pengadaan 3.333 Seragam SMP TA 2023

11 Januari 2025 - 10:36 WIB

Pemprov Sumut Bantah Klaim Pelarangan Pengajian di Masjid Rumah Dinas Gubernur

10 Januari 2025 - 21:50 WIB

Trending di Berita
error: