MEDAN
Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, para calon jemaah haji Kloter 4 asal Kabupaten Deli Serdang menunjukkan kesiapan yang menyeluruh.
Bukan hanya soal dokumen dan barang bawaan, tapi juga kesiapan fisik dan mental yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari.
Di antara mereka, tampak semangat dan optimisme tinggi untuk menunaikan rukun Islam kelima dengan sebaik-baiknya.
Salah seorang calon jemaah (photo-red) berbagi cerita mengenai bagaimana mereka mempersiapkan diri secara menyeluruh.
“Kalau untuk fisik, usahalah sudah disiapkan. Jaga-jaga kesehatan sudah. Kalau untuk perbekalan, usahalah sudah disiapkan juga semua,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Ia juga menambahkan bahwa barang-barang bawaan telah disesuaikan sepenuhnya dengan petunjuk dari maskapai, baik yang diperbolehkan maupun yang dilarang.
Selain itu, mereka juga mendapat buku panduan dari Kementerian Agama yang telah dipelajari sejak lama.
“Yang pertama kan kita jauh-jauh hari udah makan asik ya Pak ya, baru kan ada juga buku dari Kemenag, itu udah mulai kita baca-baca,” ujarnya sambil tersenyum.
Buku tersebut menjadi sumber penting untuk memahami tata cara ibadah dan berbagai hal teknis selama menjalani rangkaian ibadah haji.
Namun, di antara semua persiapan, kesehatan menjadi fokus utama. “Menurut saya yang paling penting kita mempersiapkan kesehatan,” katanya menegaskan.
Bahkan, ia mengaku selama dua minggu terakhir rutin mengonsumsi multivitamin setiap hari, dan hal yang sama juga dilakukan oleh kedua orang tuanya yang turut berangkat.
Mereka juga membawa berbagai jenis obat-obatan pribadi yang dirasa akan dibutuhkan selama berada di Arab Saudi.
Berkas-berkas penting seperti paspor, visa, dan dokumen lainnya juga telah dikumpulkan dan disusun rapi.
Setiap item yang perlu dibawa pun telah ditata dengan cermat, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia. “Yang lain-lainnya sudah kita susun sesuai dengan yang ditentukan untuk dibawa ke sana,” tuturnya.
Semua ini menunjukkan bahwa keberangkatan jemaah Kloter 4 bukan hanya perjalanan spiritual semata, melainkan juga hasil dari ketekunan, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Mereka siap, lahir dan batin, menapaki jejak suci menuju Tanah Haram, membawa harapan besar untuk menjadi haji yang mabrur dan mabrurah.(AVID)