Menu

Mode Gelap
Tiga Tersangka Komplotan Penyekapan dan Penganiayaan Warga Medan Diamankan Polres Langkat Praktisi Hukum Desak Kejatisu Ungkap Dugaan Korupsi di Disdik Langkat LIPPSU Akan Bongkar ‘Kotoran’ Pj Agus Fatoni di Sumut Bunuh Diri, Warga Singlar Stabat Ditemukan Tewas di Kamar Buntut Napi Kabur, Dirjenpas Ajak WBP Lapas Kutacane Berbenah Kejatisu Didesak Usut Dugaan Korupsi Puluhan Milyaran Rupiah di Disdik Langkat

Berita

Hanya Miliki 17 Siswa, Proyek SMA Plus Langkat Belasan Miliar Rupiah Diduga Sarat Korupsi

badge-check


 Bangunan SMA Plus Langkat di Desa Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Lagnkat yang diduga dikerjakan asal jadi dan sarat korupsi. Perbesar

Bangunan SMA Plus Langkat di Desa Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Lagnkat yang diduga dikerjakan asal jadi dan sarat korupsi.

Besitang – Proyek multi anggaran pembangunan SMA Plus Langkat di Dusun VI Bukit Gayor, Desa Kampung Lama, Kecamatan Besitang Langkat diduga sarat korupsi. Belasan miliar anggaran dari APBD Provinsi Sumatera Utara yang dikuucurkan, nyatanya tak menghasilkan sarana pendidikan yang bergengsi.

Pasalnya, dia atas lahan seluas lebih kurang 10 hektar itu, ada beberapa bagian bangunan yang belum rampung dikerjakan sejak tahun 2020 silam. Dinding sekolah yang beralih nama menjadi SMAN 2 Besitang ini pun sudah telihat retak.

Rusak Parah

Saat awak media menyusuri areal SMAN 2 Besitang ini, fisik bangunan seperti Mushalla dan Ruan Pramuka terlihat rusak parah. Plafonnya roboh, kubahnya lepas dan ornamen bernuasa islami di tempat ibadah ini kopak kapik.

Sama halnya dengan ruan Laboratorium di sekolah ini, lantainya sama sekali belum terpasang granit. Bagian plafonnya juga jebol dan panel-panel listrik di sana terlihat belum terpasang.

Mushalla SMA Plus Langkat dengan kondisi yang sudah rusak.

“Kemarin listrik udah dipasang, sekarang sudah hilang dicuri. Kabel-kabelnya sudah habis. Nah ini, salahsatu bangunan sama sekali belum dipasang granitnya,” ujar Roso warga sekitar yang berhasil ditemui awak media, Selasa (1/10/2024).

Tak Ada Nilai Plus

Mirisnya, kata Roso, jumlah siswa di SMAN 2 Besitang ini hanya berjumlah 17 orang. Selain lokasinya yang cukup jauh dari jalan utama, akses yang akan dilalui juga kerap terendam banjir serta rusak parah. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab minimnya minat warga untuk menimba ilmu di sekolah ini.

“Sudah itu, letak bangunan atau gedung sekolah ini berbahaya. Harusnya diratakan, terus ditimbuni. Kita mau menuju gedung utama sekolah ini udah capek. Posisi gadung-gedung di sini juga cukup aneh, masa ada yang di bawah macam masuk ke jurang gitu,” ujar Roso.

Saat ini, para siswa masih belajar di kantor yang merupakan bangunan utama. Bahkan, warga sekitar pun tak mengetahui secara pasti kelebihan atau nilai plus sekolah yang terkesan mubazir ini.

SMA Plus Langkat di Desa Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat dengan kondisi memprihatinkan.

“Warga di sini pun gak ngerti kelebihan sekolah ini apa. Cucu saya aja sekolah di luar, kurang srek aja di SMA Plus Langkat ini. Sarana olahraganya gak ada. Udah gitu, dari jalan atau pasar besar itu jauh ke dalam sekitar 2 kilometer,” ujar Roso.

Temuan BPK

Kacabdisdik Stabat Syaiful Bahri saat dikonfirmasi terkait SMA Plus Langkat ini, belum memberikan komentarnya. Ia belum membalas pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya.

Diinformasikan, proyek pembangunan SMA Negeri Plus Langkat ini, sempat menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumatera Utara. Dimana,  patut diduga rawan akan tindakan korupsi yang dilakukan oknum-oknum di Dinas Pendidikan Sumut.

Seperti temuan BPK tentang adanya dugaan korupsi terhadap pembangunan asrama bagi siswa yang akan belajar di SMAN Plus Langkat ini. Dimana, BPK menemukan adanya kekurangan volume terhadap pengerjaan di Gedung SMAN Plus Langkat.

Pengerjaan gedung tahap 2 ini, juga diketahui melewati batas waktu yang ditentetukan. Tak tanggung-tanggun, pengerjaannya molor hingga tahun berikutnya dengan masa waktu lebih kurang 4 bulan.

Kekurangan volume pengerjaan proyek ini merugikan negara hingga ratusan juta. Gedung tersebut dikerjakan oleh CV Bintang Buana. Sedangkan pembangunan asrama murid dikerjakan oleh CV NJA.

Sekretaris Dinas Pendidikan Sumut, Kurnia Utama membenarkan adanya temuan BPK terkait dengan hal itu. “Benar itu menjadi temuan,” kata dia melalui sambungan telepon.

Kurnia Utama mengaku, temuan ini sudah ditindaklanjuti oleh Inspektorat Sumut dan Dinas Pendidikan. Hanya saja, ia tidak bisa menjelaskan secara detail tindaklanjut seperti apa yang sudah dilakukan oleh pihak pengembang.

SMAN Plus Langkat sendiri, sudah direncakaan dibangun sejak tahun 2020. Namun, pembangunan baru dilakukan pada tahun 2022, di mana masa kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi. (Ahmad)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Tiga Tersangka Komplotan Penyekapan dan Penganiayaan Warga Medan Diamankan Polres Langkat

13 Maret 2025 - 22:26 WIB

LIPPSU Akan Bongkar ‘Kotoran’ Pj Agus Fatoni di Sumut

13 Maret 2025 - 00:56 WIB

Bunuh Diri, Warga Singlar Stabat Ditemukan Tewas di Kamar

12 Maret 2025 - 21:56 WIB

Kios di Kecamatan Binjai Jual Pupuk Subsidi di Atas HET, Petani Menjerit

11 Maret 2025 - 17:00 WIB

Sambangi Korban Kebakaran di Batang Serangan, Ricky Anthony Bagikan Bantuan dan Tali Asih

2 Maret 2025 - 22:14 WIB

Trending di Berita
error: