Jakarta —
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia resmi mengirimkan delegasi untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga internasional Prison FitX Challenge bertajuk “Iron Will” yang diselenggarakan oleh Departemen Penjara (Prisons Department) Brunei Darussalam.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-71 lembaga tersebut dan akan berlangsung pada 24–26 Oktober 2025 di University of Brunei Darussalam.

Prison FitX Challenge “Iron Will” dirancang sebagai ajang ketahanan fisik dan mental bagi petugas pemasyarakatan dari berbagai negara.
Melalui berbagai kompetisi yang mengandalkan kekuatan, kecepatan, dan kerja sama tim, kegiatan ini bertujuan memperkuat semangat sportivitas, disiplin, serta membangun solidaritas lintas negara di bidang kepenjaraan.
Delegasi Indonesia terdiri atas tujuh peserta yang mewakili berbagai satuan kerja pemasyarakatan di Tanah Air, yakni Rindra Wardhana dari Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara pimpinan Yudi Suseno, Muhammad Firdaus Makrifatullah dari Bidang Komunikasi Publik Ditjenpas, Dwi Putra Herliansah dari Lapas Kelas I Cipinang, Muhammad Suhendra dari Bapas Kelas II Baubau, M. Fadil bin Shafaruddin dari Lapas Kelas IIA Bulukumba, Muhammad Ashidiqi dari Lapas Kelas IIB Batang, dan Agung Prastio dari Lapas Kelas IIA Batam.
Keikutsertaan mereka menjadi wujud nyata komitmen Ditjenpas dalam membangun sumber daya manusia pemasyarakatan yang sehat, tangguh, dan berdaya saing global.
Sebelum keberangkatan, para peserta telah melalui tahapan persiapan yang ketat, termasuk pelatihan fisik di Strength & Conditioning Workshop serta pemeriksaan kesehatan di RS Pengayoman, Jakarta.
Pelepasan delegasi dilakukan secara resmi oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, yang memberikan motivasi dan dukungan agar seluruh peserta tampil maksimal membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
Setibanya di Brunei Darussalam, kontingen Indonesia akan disambut oleh panitia penyelenggara yang menyediakan transportasi lokal, program resmi, serta fasilitas pendukung selama kegiatan berlangsung.
Sementara biaya perjalanan dan akomodasi menjadi tanggung jawab masing-masing kontingen.
Panitia juga bekerja sama dengan Arrowtech Sports, distributor resmi Under Armour di Brunei, untuk menyediakan perlengkapan lomba bagi seluruh peserta.
Kompetisi ini akan mempertandingkan berbagai kategori ketahanan fisik dengan kombinasi lari sejauh 4,32 kilometer dan sembilan stasiun latihan, termasuk Farmer’s Carry, Bulgarian Bag Lunges, Dumbbell Clean, Wall Ball, Sit Up, Board Jump Over, Battle Rope, Burpee Broad Jump, dan Jumping Jack.
Setiap peserta akan berlomba mencatat waktu tercepat dengan standar gerakan yang telah ditentukan panitia.
Selain sebagai ajang uji fisik, Prison FitX Challenge juga berfungsi sebagai platform diplomasi antarnegara dalam bidang pemasyarakatan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin sinergi dan kolaborasi internasional dalam peningkatan kapasitas serta pembinaan fisik petugas pemasyarakatan.
Momentum ini juga menjadi sarana pertukaran pengalaman, wawasan, dan budaya kerja antara sistem pemasyarakatan di kawasan Asia Tenggara.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan menyampaikan bahwa partisipasi Indonesia dalam ajang ini merupakan langkah penting dalam memperkuat citra positif pemasyarakatan Indonesia di forum internasional.
“Kita ingin menunjukkan bahwa petugas pemasyarakatan Indonesia tidak hanya profesional dalam tugas, tetapi juga memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat, selaras dengan semangat pembinaan yang humanis dan berintegritas,” ujarnya.
Prison FitX Challenge “Iron Will” akan dibuka secara resmi pada 24 Oktober 2025 oleh Awang Saliman bin Haji Burut, Sekretaris Tetap Kementerian Dalam Negeri Brunei Darussalam, dan ditutup pada 26 Oktober 2025 oleh Menteri Dalam Negeri Dato Seri Setia Awang Haji Ahmad bin Abdul Rahman.
Selama kegiatan berlangsung, peserta juga akan mengikuti berbagai aktivitas sosial, tur budaya, serta networking session untuk mempererat hubungan antarnegara.
Kehadiran kontingen Indonesia di Brunei Darussalam diharapkan tidak hanya menghasilkan prestasi di arena kompetisi, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan membawa inspirasi baru bagi pembinaan fisik dan mental di lingkungan pemasyarakatan Indonesia.
Melalui partisipasi ini, Ditjenpas menegaskan komitmennya untuk terus beradaptasi dengan standar global serta mengembangkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing di tingkat internasional.(AVID)














