Menu

Mode Gelap
Netizen: Oknum DPRD Langkat Inisial DS Diduga Bekingi Perambah Kawasan SMKGLTL Komandan Denpom I/5 Medan Letkol Hanri Wira Kusuma.,S.H.,M.han Menyapa Masyarakat PASTIKAN BEBAS NARKOBA, LAPAS RANTAUPRAPAT TES URINE 12 CPNS BARU Kalapas Banda Aceh Bagikan Peralatan Mandi kepada Narapidana, Tekankan Hak Dasar Warga Binaan Berhasil Amankan 190 Kg Sabu, Ricky Anthony Apresiasi Ditresnarkoba Polda Sumut Rutan Labuhan Deli Bungkam Fitnah : “Tak Ada Ruang Bagi Pungli dan Narkoba”

Headline

Humas PT UKIP: Belasan Lembu Warga Blangkahan Mati Karena Makan Urea di TPA

badge-check


PT UKIP memberikan kompensasi kepada warga yang hawan ternaknya mati. Perbesar

PT UKIP memberikan kompensasi kepada warga yang hawan ternaknya mati.

Kuala – Warga Desa Blangkahan, Kecamatan Kuala, Langkat, Sumatera Utara merasa kecewa. Satu bulan belakangan, belasan ternak lembu mereka mendadak mati. Penyebabnya, diduga karena tercemar limbah pabrik BioCNG/Bio Methane dari PT United Kingdom Indonesia Plantation (UKIP).

“Bukan hanya sekali, sudah berkali-kali hewan ternak warga disini mati. Kalau dihitung-hitung, belakangan ini ada sekitar 17 lembu yang mati. Penyebabnya, karena memakan rerumputan,” ujar warga, Jumat(20/12/2024), sembari meminta hak tolaknya.

Tudingan ini kian menguat dan benar adanya, usai pabrik bersedia mengganti hewan ternak yang mati. Satu ekor diganti dengan nominal sekitar Rp7 juta. Sehingga, hal ini membenarkan adanya pencemaran dari pabrik tersebut.

Hidup Harmonis

“Setidaknya, jika pabrik mengeluarkan limbah, tolonglah dikelola dengan baik agar tidak beracun dan baru dibuang ke lahan. Tolong segera atasi dengan baik, sehingga alam tidak tercemar dan tidak ada lagi hewan ternak atau dampak pada warga dan lingkungan,” kesal warga di sana.

Warga berharap, agar Pemkab Langkat segera melakukan pengawasan dan mengambil tindakan. Sehingga, tidak menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

Ternak lembu warga Desa Blangkahan, Kecamatan Kuala, Langkat yang mati mendadak diduga karena pencemaran limbah PT UKIP.

“Cuma itu sih harapan warga disini. Kami hanya ingin hidup berdampingan dengan baik. Karena kami yakin pabrik memberi manfaat banyakbagi masyarakat sekitar. Secara tidak langsung, pihak perusahaan dan warga saling membutuhkan, serta hidup lebih harmonis,” harap warga.

Memakan Urea

Surya, Humas PT UKIP menerangkan, ternak warga yang mati dipastikan bukan karena memakan rumput yang tercemar limbah. Hewan ternak warga itu, mati karena mamakan sisa urea di areal tempat pembuangan akhir (TPA) di perusahaan itu.

“Perusahaan sudah berulang kali mengimbau masyarakat, agar tidak melepasliarkan ternak ke areal perkebunan. Begitupun, kami telah memberikan tali asih kepada warga yang lembunya mati. Karena lembu merkeka juga milik karyawan yang dititipkan kepada warga,” kata Surya, Sabtu (21/12/2024) siang.

Untuk setiap lembu warga yang mati, PT UKIP memberikan kompensasi sebesar Rp7 juta. Hal ini bukan melegitimasi bahwa lembu warga mati karena limbah Bio Methane. Melainkan sebuah bentuk etika perusahaan kepada masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah sudah selesai dengan warga sekitar. Kita tetap terus mengimbau masyarakat, untuk menjaga dan meperhatikan hewan ternaknya agar tidak masuk ke areal perkebunan,” tutur Surya. (Ahmad)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Netizen: Oknum DPRD Langkat Inisial DS Diduga Bekingi Perambah Kawasan SMKGLTL

7 Juli 2025 - 12:29 WIB

Kadis LHK Sumut ‘Stecu’ Soal Perusakan Hutan di Langkat

3 Juli 2025 - 12:29 WIB

Kepanasan, Perusak Kawasan Hutan di Bahorok Maki Awak Media

2 Juli 2025 - 16:22 WIB

KPH Wilayah I Stabat Akan Lidik Kolam Renang di Kawasan Hutan Bahorok

1 Juli 2025 - 21:00 WIB

Parah!!! Pekerja PT KPU Tanpa APD dan Tak Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

1 Juli 2025 - 15:30 WIB

Trending di Headline
error: