Medan
Dalam upaya memperkuat pembinaan dan pemberdayaan warga binaan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara menggelar penandatanganan tiga perjanjian kerja sama strategis serta meresmikan pembukaan Pelatihan Tenun Ulos di Lapas Perempuan Kelas IIA Medan. Rabu (16/07)
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Medan, Bapak Rico Tri Putra Bayu Waas, Ketua Dekranasda Kota Medan
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Medan, Ibu Airin Rico Waas, serta perwakilan dari berbagai mitra strategis, di antaranya Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sumatera Utara, dan Dinas Tenaga Kerja Kota Medan beserta Ka Upt Medan sekitar.
Mewakili Kepala Kanwil Ditjenpas Sumut, Bapak Hamdi Hasibuan, selaku Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah konkret dalam membangun pemasyarakatan yang transformatif, humanis, dan berbasis keterampilan.
Diantara 3 Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani, salah satunya yaitu Lapas Perempuan Medan bersama Dinas Tenaga Kerja Kota Medan mengenai pelatihan tenun ulos sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan ekonomi kreatif warga binaan perempuan.
Sebanyak 16 Orang Warga Binaan akan dilatih menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dengan pelatih yang didatangkan oleh Pihak Disnaker Kota Medan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Medan menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan pelaksanaan kerjasama ini:
“Karena sejatinya pemasyarakatan bukan sekadar soal hukuman, tetapi tentang harapan dan masa depan. Kita di sini bukan untuk mengasihani, melainkan untuk memberdayakan,” ujar Wali Kota Medan, Bapak Rico Tri Putra Bayu Waas.
Selain itu, Walikota juga berjanji untuk mengundang Warga Binaan untuk tampil di acara Kota Medan.
Apresiasi dari Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Medan, Ibu Airin Rico Waas, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap seluruh kegiatan pembinaan di Lapas Perempuan Medan. Beliau secara khusus menyampaikan kekaguman terhadap penampilan warga binaan dalam menyuguhkan tarian tradisional dan pertunjukan vokal grup yang menghibur dan menyentuh hati.
“Saya sangat terkesan melihat kreativitas dan semangat para warga binaan. Penampilan mereka luar biasa, penuh semangat, dan menunjukkan bahwa pembinaan di sini benar-benar menyentuh aspek mental, budaya, dan seni. Ini adalah bukti bahwa Lapas bukan hanya tempat menjalani masa hukuman, tetapi juga tempat tumbuh harapan,” ujar Ibu Airin Rico Waas.
Setelah rangkaian kegiatan penandatangann, Walikotan Medan dan Ketua Dekranas Kota Medan melihat hasil karya WBP yang dipajang dan memborong hasil karya WBP Lapas Perempuan Medan, seperti kue, tas dan vas bunga.
Diharapkan dengan hadirnya pihak pemko medan dan stakeholder lainnya dapat membantu meningkatkan kegiatan pembinaan yang ada Di Lapas Perempuan Medan.(AVID/rel)