Menu

Mode Gelap
Rutan Labuhan Deli Bungkam Fitnah : “Tak Ada Ruang Bagi Pungli dan Narkoba” Kegiatan Rutin Jumat Berkah, Denpom I/5 Medan Kembali Bagikan Makanan ke Warga Razia Rutin, Rutan Labuhan Deli Tegaskan Komitmen Steril dari Narkoba, HP Ilegal, dan Senjata Tajam Semarak Penutupan Karutan Labuhan Deli Cup 2025, Warga Binaan Raih Penghargaan dan Bantah Isu Jual Beli Kamar Tahanan Dari Balik Jeruji Menuju Kemandirian, Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan Apresiasi Program Kerja Lapas Binjai PT Agrinas Palma Nusantara Resmi Tunjuk Koperasi Ban sebagai Mitra Plasma Resmi di Padang Lawas Raya

Berita

Parah!!! Pengelola Warkop Agam Stabat Tak Bayar Upah Pekerja

badge-check


Warkop Agam Stabat di Jl Proklamasi, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Langkat. Perbesar

Warkop Agam Stabat di Jl Proklamasi, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Langkat.

Stabat – Budi Dermawan (48) merasa kesal dengan pengelola Warkop Agam Stabat. Bagaimana tidak, warga Banda Aceh ini mengaku diperlakukan tak semena-mena oleh Hamdani (41), oknum yang mengendalikan warkop itu. Budi terpaksa menjual gadgetnya senilai Rp1,5 juta, karena tak diberi upah dari Hamdani.

“Aku ini orang tua, bukan anak-anak lagi. Apa yang disuruhnya ku kerjakan. Bahkan sampe malam pun aku disuruhnya kerja. Kecuali gak ada aku disuruhnya ngerjakan apa pun di sana, ya gak ku harap upah dari dia,” ketus Budi, Sabtu (30/11/2024) siang dengan nada kesal.

Budi Dermawan yang tak diberi upah kerja oleh Hamdani.

Tak hanya itu, Hamdani juga kerap mengeluarkan kata-kata kasar bak seorang diktator. Warga Medan Amplas itu juga tak kenal waktu untuk menyuruh Budi mengerjakan sesuatu.

Mata Budi bahkan pernah bengkak, karena disuruh Hamdani mengelas konstruksi besi di warkop yang terletak di Jl Proklamasi, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Langkat tersebut. Tak ada biaya perobatan yang diberikan Hamdani, atas cedera pada mata orang yang disuruhnya bekerja. Budi dibiarkan begitu saja tanpa perawatan medis.

Beberapa hari bekerja serabutan di wakop itu, Budi pun merasa jenuh. Iya merasa, apa yang diperintahkan Hamdani kepadanya terkesan tak masuk akal. Pria paruh baya ini pun berinisiatif untuk pamit diri dari sana.

“Karena dah gak tahan kali, ku serahkanlah HP (Gadget) merek Samsung punyaku sama si Hamdani. Dihargainya Rp1,5 juta dan saat itu baru aja ku beli Rp2 juta lebih. Uangnya aku butuhkan untuk mengirimi anakku. Kalau upah kerjaku beberapa hari di sana, gak ada penjelasannya sama sekali,” ujar pria berambut plontos ini.

Hingga berita ini diterbitkan, Hamdani belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Ia terkesan bungkam saat dikonfirmasi awak media. Pesan yang dikirim ke nomor 08132761xxx3 WhatsAppnya, belum dibalas yang bersangkutan. (Ahmad)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Rutan Labuhan Deli Bungkam Fitnah : “Tak Ada Ruang Bagi Pungli dan Narkoba”

5 Juli 2025 - 18:17 WIB

Kegiatan Rutin Jumat Berkah, Denpom I/5 Medan Kembali Bagikan Makanan ke Warga

5 Juli 2025 - 17:09 WIB

Razia Rutin, Rutan Labuhan Deli Tegaskan Komitmen Steril dari Narkoba, HP Ilegal, dan Senjata Tajam

4 Juli 2025 - 21:31 WIB

Semarak Penutupan Karutan Labuhan Deli Cup 2025, Warga Binaan Raih Penghargaan dan Bantah Isu Jual Beli Kamar Tahanan

4 Juli 2025 - 18:22 WIB

Dari Balik Jeruji Menuju Kemandirian, Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan Apresiasi Program Kerja Lapas Binjai

4 Juli 2025 - 11:31 WIB

Trending di Berita
error: