Menu

Mode Gelap
Tanah Adat Disertifikatkan, Warga Ajibata Minta Presiden Prabowo Turun Tangan Ngaku Ditunjuk Plt Bupati, Keterangan PPTK Disdik Langkat Kontradiktif APDHI Sumut Gelar Seminar Nasional Ke-8 Tema ‘Wujudkan Sistem Peradilan Pidana Yang Transparan dan Akuntabel’ Prof Dr H M Jamil MA Dilantik Jadi Rektor UNIVA 2025-2029, Usung Peningkatan Kualitas, Transformasi, Inovasi dan Spritual Clear-kan THR, Disnaker Sumut Rajut Silaturahmi Perusahaan & Buruh Lewat Buka Puasa Bersama Tiga Hari di Ramadhan 1446 H, Ricky Anthony Bagikan 5.555 Makanan Berbuka Puasa

Berita

Parah!!! Pengelola Warkop Agam Stabat Tak Bayar Upah Pekerja

badge-check


 Warkop Agam Stabat di Jl Proklamasi, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Langkat. Perbesar

Warkop Agam Stabat di Jl Proklamasi, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Langkat.

Stabat – Budi Dermawan (48) merasa kesal dengan pengelola Warkop Agam Stabat. Bagaimana tidak, warga Banda Aceh ini mengaku diperlakukan tak semena-mena oleh Hamdani (41), oknum yang mengendalikan warkop itu. Budi terpaksa menjual gadgetnya senilai Rp1,5 juta, karena tak diberi upah dari Hamdani.

“Aku ini orang tua, bukan anak-anak lagi. Apa yang disuruhnya ku kerjakan. Bahkan sampe malam pun aku disuruhnya kerja. Kecuali gak ada aku disuruhnya ngerjakan apa pun di sana, ya gak ku harap upah dari dia,” ketus Budi, Sabtu (30/11/2024) siang dengan nada kesal.

Budi Dermawan yang tak diberi upah kerja oleh Hamdani.

Tak hanya itu, Hamdani juga kerap mengeluarkan kata-kata kasar bak seorang diktator. Warga Medan Amplas itu juga tak kenal waktu untuk menyuruh Budi mengerjakan sesuatu.

Mata Budi bahkan pernah bengkak, karena disuruh Hamdani mengelas konstruksi besi di warkop yang terletak di Jl Proklamasi, Kelurahan Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, Langkat tersebut. Tak ada biaya perobatan yang diberikan Hamdani, atas cedera pada mata orang yang disuruhnya bekerja. Budi dibiarkan begitu saja tanpa perawatan medis.

Beberapa hari bekerja serabutan di wakop itu, Budi pun merasa jenuh. Iya merasa, apa yang diperintahkan Hamdani kepadanya terkesan tak masuk akal. Pria paruh baya ini pun berinisiatif untuk pamit diri dari sana.

“Karena dah gak tahan kali, ku serahkanlah HP (Gadget) merek Samsung punyaku sama si Hamdani. Dihargainya Rp1,5 juta dan saat itu baru aja ku beli Rp2 juta lebih. Uangnya aku butuhkan untuk mengirimi anakku. Kalau upah kerjaku beberapa hari di sana, gak ada penjelasannya sama sekali,” ujar pria berambut plontos ini.

Hingga berita ini diterbitkan, Hamdani belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Ia terkesan bungkam saat dikonfirmasi awak media. Pesan yang dikirim ke nomor 08132761xxx3 WhatsAppnya, belum dibalas yang bersangkutan. (Ahmad)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

APDHI Sumut Gelar Seminar Nasional Ke-8 Tema ‘Wujudkan Sistem Peradilan Pidana Yang Transparan dan Akuntabel’

20 Maret 2025 - 19:37 WIB

Prof Dr H M Jamil MA Dilantik Jadi Rektor UNIVA 2025-2029, Usung Peningkatan Kualitas, Transformasi, Inovasi dan Spritual

19 Maret 2025 - 17:23 WIB

Clear-kan THR, Disnaker Sumut Rajut Silaturahmi Perusahaan & Buruh Lewat Buka Puasa Bersama

19 Maret 2025 - 11:53 WIB

Berbagi Sembako Ramadhan, Tokoh Masyarakat M. Arif Tanjung Sambangi Sudirejo dan Helvetia

14 Maret 2025 - 21:07 WIB

Dirkeu PUD Pasar Sebut Ada Misinformasi Perihal Wacana Revitalisasi di Pasar Pusat Pasar

14 Maret 2025 - 20:59 WIB

Trending di Berita
error: