Medan — Tidak banyak yang tahu, masa kecil Firman Amar ZamZami dihabiskan dengan pensil warna dan buku gambar.
Anak yang beranjak dari keluarga sederhana ini tumbuh di lingkungan padat di Kota Medan, tempat ia pertama kali mengenal dunia.
Sejak kecil, Firman sudah menunjukkan ketertarikan pada hal-hal yang berkaitan dengan narasi.
Ia suka mencatat hal-hal kecil yang ia lihat di sekitar rumah: tetangga yang bertengkar, suara azan maghrib, hingga suara hujan di atas atap seng.
Semua itu ia tulis seadanya dalam buku tulis bekas sekolah abangnya.
“Waktu SD, saya suka menulis cerita sendiri dan bacain ke teman-teman di kelas. Kadang ceritanya aneh-aneh, tapi mereka senang dengar,” ungkap Firman suatu ketika dalam obrolan santai.
Ketika remaja, ketertarikannya terhadap dunia tulis semakin kuat. Ia aktif di majalah dinding sekolah, dan mulai mengirim tulisan ke media lokal, meski banyak yang tidak dimuat, namun ia tidak menyerah.
Dunia jurnalistik terus ditekuninya, begitu tamat sekolah ia mulai menyadari bahwa menulis bukan hanya soal kata-kata, tapi juga tentang keberanian menyuarakan yang benar.
Dunia media membentuk cara pandangnya. Ia belajar mendekati sumber berita, menggali informasi, dan merangkai fakta menjadi tulisan yang bermakna.
Kini, Firman dikenal sebagai salah satu jurnalis senior di Medan. Ia banyak menulis isu-isu sosial dan sering turun langsung ke lapangan, bahkan dalam kondisi sulit.
Meski dikenal kritis, ia tetap menjaga prinsip untuk tidak menyudutkan tanpa data.
“Jurnalisme bukan soal siapa paling cepat. Tapi siapa yang paling jujur dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi,” kata Firman.
Di balik kesibukannya, ia tetap sosok ayah bagi anaknya di rumah. Ia tak pernah lepas dari peran sebagai pendengar setia cerita anaknya, sebagaimana ia dulu senang didengarkan.
Perjalanan Firman dari masa kecilnya yang penuh imajinasi hingga menjadi jurnalis hari ini adalah kisah tentang ketekunan, kejujuran, dan cinta pada kata.
Dan di usianya yang terus bertambah, ia masih meyakini bahwa menulis adalah bentuk doa paling jujur untuk masa depan. “Selamat Ulang Tahun Firman, this is your day”. (red)