Menu

Mode Gelap
IKI Sumut Laporkan Dugaan Korupsi Disdik Deli Serdang ke Kejatisu, Bupati Tak Respon Ka.Kpr Rutan Kelas I Medan Audiensi Dengan APH Setempat Dari Pekarangan Sempit, Dafa Abiyyu Tanam Sayuran Hidroponik Dukung Ketahanan Pangan Keluarga Masuk TO, 7 Maling Motor Ditembak Unit Resmob Polrestabes Medan karena Melawan saat Ditangkap Tanpa Rekomtek, Bangunan Megah di Tanggul Sungai Batang Serangan Diduga Ilegal 100 Napi Narkoba Risiko Tinggi Dipindah ke Nusakambangan, Kemenimpas Gencarkan Aksi “Zero Narkoba” di Lapas Rutan

Berita

The East Coast of North Sumatra is Threatened by Trawling and Sea Sand Mining, NGOs Build Consolidation

badge-check


Konsolidasi NGO Lingkungan di sebuah warung kopi di Kota Medan Perbesar

Konsolidasi NGO Lingkungan di sebuah warung kopi di Kota Medan

Medan-the coastal area of the east coast of North Sumatra (North Sumatra) is threatened by trawling and sea sand mining. Because of this, environmental Non-Governmental organizations (NGOs) build consolidation for investigations. Saturday, (11/01/25).

Uncontrolled sand mining activity has led to significant beach abrasion, threatening settlements and coastal infrastructure. The loss of mangrove ecosystems due to sand mining activity has reduced the ability of coastal areas to withstand waves and storms, increasing vulnerability to the effects of climate change.

Dewi Hairani, Program Manager of the Srikandi Lestari Foundation, sees the extraction of marine resources through the use of heavy equipment as leading to severe environmental degradation.

Konsolidasi NGO Lingkungan di sebuah warung kopi di Kota Medan
Konsolidasi NGO Lingkungan di salah satu warung kopi di Kota Medan

“The direct impacts include damage to coral reefs, coastal erosion, and reduced water quality and marine habitat,” said Dewi.

He also recalled the existence of regulations regarding the protection of Natural Resources in managing, as stated in law (UU) No. 32 of 2009, and the use of trawler, trawler cantrang, as well as sea sand mining, is not environmentally friendly.

“Strict supervision and regulation is needed to maintain the sustainability of fish resources,” he concluded.

This consolidation was attended by the Srikandi Lestari Foundation, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi Sumut), Green Justice Indonesia, Chairman of the Sergai fishermen Group and members of the Sergai Regency DPRD.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Ka.Kpr Rutan Kelas I Medan Audiensi Dengan APH Setempat

21 Juni 2025 - 07:40 WIB

Dari Pekarangan Sempit, Dafa Abiyyu Tanam Sayuran Hidroponik Dukung Ketahanan Pangan Keluarga

19 Juni 2025 - 23:20 WIB

Masuk TO, 7 Maling Motor Ditembak Unit Resmob Polrestabes Medan karena Melawan saat Ditangkap

19 Juni 2025 - 20:55 WIB

Tanpa Rekomtek, Bangunan Megah di Tanggul Sungai Batang Serangan Diduga Ilegal

18 Juni 2025 - 15:00 WIB

100 Napi Narkoba Risiko Tinggi Dipindah ke Nusakambangan, Kemenimpas Gencarkan Aksi “Zero Narkoba” di Lapas Rutan

16 Juni 2025 - 11:57 WIB

Trending di Berita
error: